Sunday, February 28, 2010

Muslim Scientist & Thinker


ISLAM – SCIENCE TECHENOLOGY & CIVILIZATION
AZUDDIN JUD HAJI ISMAIL

JABIR IBN HAIYAN
Father of Chemistry
(Died 803 C.E.)
Jabir Ibn Haiyan, the alchemist Geber of the Middle Ages, is generally known as the father of chemistry. Abu Musa Jabir Ibn Hayyan, sometimes called al-Harrani and al- Sufi, was the son of the druggist (Attar). The precise date of his birth is the subject of some discussion, but it is established that he practiced medicine and alchemy in Kufa around 776 C.E. He is reported to have studied under Imam Ja'far Sadiq and the Ummayed prince Khalid Ibn Yazid. In his early days, he practiced medicine and was under the patronage of the Barmaki Vizir during the Abbssid Caliphate of Haroon al-Rashid. He shared some of the effects of the downfall of the Barmakis and was placed under house arrest in Kufa, where he died in 803 C.E.

Jabir's major contribution was in the field of chemistry. He introduced experimental investigation into alchemy, which rapidly changed its character into modern chemistry. On the ruins of his well-known laboratory remained after centuries, but his fame rests on over 100 monumental treatises, of which 22 relate to chemistry and alchemy. His contribution of fundamental importance to chemistry includes perfection of scientific techniques such as crystallization, distillation, calcinations, sublimation and evaporation and development of several instruments for the same.

The fact of early development of chemistry as a distinct branch of science by the Arabs, instead of the earlier vague ideas, is well-established and the very name chemistry is derived from the Arabic word al-Kimya, which was studied and developed extensively by the Muslim scientists. Perhaps Jabir's major practical achievement was the discovery of mineral and others acids, which he prepared for the first time in his alembic (Anbique). Apart from several contributions of basic nature to alchemy, involving largely the preparation of new com- pounds and development of chemical methods, he also developed a number of applied chemical processes, thus becoming a pioneer in the field of applied science. His achievements in this field include preparation of various metals, development of steel, dyeing of cloth and tanning of leather, varnishing of water-proof cloth, use of manganese dioxide in glass-making, prevention of rusting, lettering in gold, identification of paints, greases, etc.

During the course of these practical endeavors, he also developed aqua regia to dissolve gold. The alembic is his great invention, which made easy and systematic the process of distillation. Jabir laid great stress on experimentation and accuracy in his work. Based on their properties, he has described three distinct types of substances. First, spirits i.e. those which vaporize on heating, like camphor, arsenic and ammonium chloride; secondly, metals, for example, gold, silver, lead, copper, iron, and thirdly, the category of compounds which can be converted into powders. He thus paved the way for such later classification as metals, non-metals and volatile substances.

Although known as an alchemist, he did not seem to have seriously pursued the preparation of noble metals as an alchemist; instead he devoted his effort to the development of basic chemical methods and study of mechanisms of chemical reactions in them- selves and thus helped evolve chemistry as a science from the legends of alchemy. He emphasized that, in chemical reactions, definite quantities of various substances are involved and thus can be said to have paved the way for the law of constant proportions.

A large number of books are included in his corpus. Apart from chemistry, he also contributed to other sciences such as medicine and astronomy. His books on chemistry, including his Kitab-al-Kimya, and Kitab al-Sab'een were translated into Latin and various European languages. These translations were popular in Europe for several centuries and have influenced the evolution of modern chemistry. Several technical terms devised by Jabir, such as alkali, are today found in various European languages and have become part of scientific vocabulary. Only a few of his books have been edited and published, while several others preserved in Arabic have yet to be annotated and published. Doubts have been expressed as to whether all the voluminous work included in the corpus is his own contribution or it contains later commentaries/additions by his followers. According to Sarton, the true worth of his work would only be known when all his books have been edited and published. His religious views and philosophical concepts embodied in the corpus have been criticized but, apart from the question of their authenticity, it is to be emphasized that the major contribution of Jabir lies in the field of chemistry and not in religion. His various breakthroughs e.g., preparation of acids for the first time, notably nitric, hydrochloric, citric and tartaric acids, and emphasis on systematic experimentation are outstanding and it is on the basis of
such work that he can justly be regarded as the father of modern chemistry. In the words of Max Mayerhaff, the development of chemistry in Europe can be traced directly to Jabir Ibn Haiyan.

Tuesday, February 23, 2010

RENUNGAN


Apabila datang (meminang) kepadamu orang yang kamu redha agamanya dan akhlaknya maka kahwinilah ia. Jika tidak engkau perbuat demikian, akan terjadi fitnah di bumi dan kerosakan yang luas.
-Riwayat Tarmizi, Ibnu Majah dan Al-Hakim-

AYUH KITA BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK


Semua ingin akan perubahan. Semua ingin menjadi baik. Untuk itu perlu adanya perancangan. Perancangan bagaimana agaknya..Ayuh kita mengorak langkah menuju kepada kejayaan dalam momentum diri kita. Jangan kita terlewat sedetik pun sekiranya ingin berubah. Ana yakin, di antara kita punya tekad dan keinginan. Dari mana kita hendak mulakan semua perubahan ini? Kuncinya adalah HATI. Kerana di situlah penggerak segala keinginan. Pembersihan perlu dilakukan. Diri kita mungkin sedang sarat dengan kekotoran, habuk debu yang berterbangan dan pencemaran. Mari kita sama – sama bergotong royong untuk bersihkan jiwa kita. Kerana apa? Tatkala hati di dalam keadaan bersih, maka ia tidak akan pernah sekali merasa kenyang untuk selalu bertilawah Al Quran.. itu bukan kata – kata ana tetapi nasihat khalifah kita yang ketiga Saidina Uthman Bin Affan. Rumet ana suka mengomel “pema” yang membawa maksud pemalas. Sikap ‘pema’ ini harus dikikis dari diri kita. Masakan kita tidak mampu. Musuh yang nyata di alaf kini adalah diri kita sendiri. Kita kena melawan dengan tekad yang gigih berserta dengan IMAN. Mulai lah dengan niat kerana ALLAH. 

 "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik"(QS 57:16)
 
Sudah pasti kita ini bukan seorang yang tidak pernah melakukan dosa. Kita ini dulunya sentiasa alpa. Apatah jahil. Banyaknya dosa yang kita perbuat. Namun jangan kerana dosa ini kita lalu malah bertambah hanyut. Sedih dan terperangkap dengan dosa. Pendek kata, pesanan ini ana tujukan kepada diri ana terutamanya bahkan teman – teman, mulakan lembaran baru. Hari yang baru. Masa silam biar sahaja berlalu. Analoginya; Kenapa kita punya mata di hadapan bukan di belakang? Untuk kita berfikir agar jangan pandang ke belakang namun terus kehadapan. Jika tidak kau pasti gundah gulana. Semak semula tabiin dahulu. Bagaimana Fudhail bin Iyadh meninggalkan kisah silamnya sebagai perompak. Bahkan menjadi ulama yang menggoncangkan hati untuk mengingat akhirat. insyaAllah kita mampu berbuat Cuma perlukan pengorbanan mantap dari hati kita.
Masa 30 minit untuk slot Blog dah nak tamat. Masa untuk berbuat perkara yang lain pula. Ana tinggalkan semua ini untuk teman – teman bermuhasabah dan bermonolog pada hati kalian sendiri. Ana mendoakan mudahan Allah permudahkan urusan saudara – saudaraku. Motivasi hati itu penting untuk jadikan diri kita bersemangat. Displin itu harus untuk jadikan diri kita beretika. Bersahabatlah dengan teman – teman yang baik lagi soleh/solehah dengan hatimu, namun jangan kau lupa untuk bersahabat dengan mereka yang kurang elok itu dengan akhlakmu. Mudahan terpancar hidayah buat mereka juga. Hari yang sentiasa indah. Dugaan dan ujian pasti mendatang.

Monday, February 22, 2010

HATI

TeMpat tinggal iman, roh, cahaya dan  Al quran--------> HATI
Kenapa hati tempatnya letak semua ini? Ana rasakan anggota yang paling berpengaruh adalah HATI di dalam kehidupan kita sebagai manusia. Segelintir dari manusia merasakan HATI sebagai alat ukur di dalam penentuan kepada diri manusia. HATI sebagai anugerah Allah kurniakan buat manusia sebagai wadah dan kekuatan di dalam kehidupan kita. Terdapat dalil yang boleh dikongsikan bersama untuk menguatkan fakta - fakta ini.. 

Allah menguatkan roh dan letaknya iman seseorang itu.
          Di dalam surah Al Mujadalah ayat ke 22, Allah berfirman " Mereka itu adalah orang - orang yang telah  ditetapkan dalam hati mereka keimanan dan diperkuatkan roh dari Allah."

Merasa Rindu kepada Allah.
          Surah Al Ahzab ayat 23, Allah menyatakan " Di antara orang - orang mukmin itu ada orang - orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka ada di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada pula yang menunggu - nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya)

Tempat tersimpannya ayat - ayat Al quran.
          Allah berfirman di dalam surah Al ankabut ayat 49 yang bermaksud "Sebenarnya, al quran itu adalah ayat - ayat yang nyata di dalam dada orang - orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat - ayat Kami kecuali orang - orang yang zalim."

Pembersihan dari Allah.
           "........Dan Allah berbuat demikian untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada di dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati."

Teman - teman, oleh demikian pentingnya penjagaan HATI.. KErana ia rumah di dalam diri kita. 
Jika inginkan ketenteraman berzikir lah... Allah berfirman di dalam surah Al ra'd ayat 28 yang bermaksud " orang - orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram...So apa tunggu lagi, ingatilah Allah tidak kira masa dan detik. Setiap langkah dan denyutan nadi.. Kita tidak pernah melupainya.. Mudahan Allah beri kemudahan buat kita.



 


Saturday, February 20, 2010

Pantun Si Hati


Buat dia yang tak dikenali,
Selama ini lama mencari,
Mohon pinta dari ILAHI,
Akhlak terjaga, indah pekerti.

Bukan dicari rupa menawan,
Bukannya ia kekal selamanya,
Mudahan dia orang yang beriman,
Dicintai Allah dan Rasulnya.

Takutnya dugaan di kala ini,
Di kala sunyi pasti teruji,
Digoncangnya hati kerana lelaki,
Bertambah dosa gelapnya hati.

Cinta padanya bukan kerana berharta,
Pasti nanti hidup menderita,
Nanti abih hartanya ku buat belanja
Sukar hidup, miskin dan papa kedana..

Pada Engkau Ya Allah aku meminta,
Kurniakanlah padanya sifat yang mulia,
Tingkatkan ilmu dan agamanya,
Mudahan indah akhlaknya.

Puisi Untuk ADAM


Adam..
Andai engkau masih remaja, jadilah anak yg soleh buat ibu bapamu serta saudara2mu dan jugak jiran tetanggamu
Andai engkau sudah beristeri, jadilah suami yang meringankan beban isteri mu
Andai engkau sudah menjadi bapa, didiklah isteri dan anakmu sehingga dia tidak gentar menjalani kehidupan mengikut agama Allah

Adam ..
Andai engkau belum berkahwin, hormatilah wanita-wanita yg engkau kenali,
Ingatlah engkau jugak dilahirkan oleh insan wanita
Ingatlah Adam bahawa lelaki yang baik adalah pelindung kaum wanita,
Jangan dimulakan sebuah pertemuan dengan perempuan yang bukan muhrim,
Kerana dikhuatiri bila dari mata jatuh kehati,
Maka lahirnya senyuman serta tercetusnya salam,
Dan sekali gus di susuli dengan pertemuan,
Takut lahirnya nafsu kejahatan yang menguasai diri.

Adam ...
Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa,
Lelaki yang soleh tidak memilih wanita melalui keseksiannya,
Lelaki yang baik bersedia membimbing sesiapa sahaja atas agama-NYA
Lelaki yang baik juga tidak menginginkan pertemuan dengan wanita yang bukan muhrimnya kerana dia takut memberi kesempatan kepada syaitan untuk menggodanya.
Kerana dia tahu matlamat dalam kehidupan adalah mengukuh ikatan tali persaudaraan.

Oleh itu Adam ..
Jagalah pandanganmu, peliharalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu,
Malulah kamu jika bergelar lelaki tapi berakhlak sebaliknya
Cintailah Allah dikala susah dan senang
Kerana kau akan memperolehi cinta daripada insan yang juga menyintai Allah.
Cintailah kedua ibu bapamu kerana kau akan memperolehi keredhaan Allah.
Cintailah keluargamu kerana kau tak akan jumpa cinta yang bahagia selain dari cinta keluarga.
Cintailah sesama manusia kerana itu adalah jalan agama-NYA
Janganlah menjadi lelaki yg dilahirkan wanita yg tangannya mengoncang dunia namun menjadi lelaki mengoncang iman wanita..

Daripada Taman - taman Syurga
(

Tuesday, February 9, 2010

Tingkatan Manusia?

Masa rehat setengah jam ana guna sepenuhnya untuk melayan entry ana yang semakin hari terasa semakin sepi akibat dari kesibukan ana yang tidaklah sesibuk mana ini. Ungkapan bagi insan yang suka membataskan diri. Bila mana kita mengatakan diri sibuk maka sibuklah kita dengan perkara yang kita rasakan sibuk itu sedangkan hakikatnya kita tidaklah sesibuk mana. Selama mana kita tidak mengisi masa kita dengan kebaikan dan perkara memanfaat maka selama itu jugalah masa kita telah diisi dengan perkara yang sia – sia. Hendak menitis airmata bila mengenang kembali masa yang telah ana buang dan ana laburkan kepada perkara yang tidak bermanfaat. Teringat firman Allah di dalam surah Al Asr ayat 1 – 3 yang bermaksud “Demi Masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Melainkan orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar”. Sahabatku, harap kalian sama – sama merenungi kembali sekian masa kalian yang telah berlalu..  InsyaAallah masa yang singkat ini ana berkongsi mengenai Manusia dibagikan kepada tiga tingkatan. Tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati." Mari kita sama – sama mengupas apa yang dikatakan 3 peringkat ini. 
1.       Tingkatan yang pertama adalah mata.
            "Anak kecil yang melihat bintang di langit. la akan mengatakan bintang itu kecil karena ia hanya menggunakan mata."
2.      Tingkatan yang kedua adalah otak.
            "Orang pandai yang melihat bintang di langit. la akan mengatakan bintang itu besar karena ia berpengetahuan."

3.      Tingkatan yang ketiga adalah hati.
           
            "Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit. la tetap mengatakan bintang itu kecil walaupun ia tahu bintang itu besar. Karena bagi orang yang mengerti tidak ada sesuatu apapun yang besar jika dibandingkan    dengan KeMaha-Besaran Allah."
                       
 

Sunday, February 7, 2010

Sukarnya untuk memaafkan

Setiap dari kita ini pasti melalui peristiwa yang menuntut untuk diri kita bertolak ansur.  Tidak kira perkara itu kecil, besar mahupun sederhana. Suatu perkara yang sukar untuk kita lakukan adalah untuk menjadi seorang yang pemaaf dan memaafkan Pedih sekali sekiranya satu pihak yang sukar untuk memaafkan sedangkan satu pihak lagi telah lama berlapang dada. Namun akibat sikap satu pihak yang tidak berpuas hati tersebut maka akan berlarutan satu hubungan yang mendinginkan. Sehingga sekecil – kecil perkara akan dipandang buruk.  Walaupun telah mengungkapkan kata maaf namun ia tidaklah semudah itu untuk bersungguh  - sungguh ia memaafkan. Kenapa hal ini berlaku? Apakah punca dan dimanakah sumber sikap sukar memaafkan ini? Mengapa terjadi? Bagaimana mengatasi?

Memang ada orang yang sukar untuk memaafkan dan memerlukan tempoh masa yang lama untuk melupakan peristiwa tersebut. Namun ada juga yang walaupun telah memaafkan, masih lagi bekas luka di hatinya yang pasti bila – bila masa boleh sahaja berdarah kembali. Malah mungkin bertambah teruk. Dan ada juga mereka yang sememangnya mudah memaafkan dan sedikit pun tiada disimpan didalam hatinya. Semua ini Simbolik kepada sifat – sifat yang berada di dalam hati. Sebab itu kenapa, apa – apahal hati kita harus dibersihkan.
 
Kita perlu sedar dan menyedarkan diri kita. Jadikanlah sifat pemaaf dalam diri kita, kerana Sifat suka memaafkan adalah satu perbuatan yang terpuji. Bahkan ia menzahirkan kebersihan hati kita yang suci murni. Jangan dibiarkan hati kita terus di nodai titik hitam hanya kerana menyimpan dendam dengan tidak memaafkan atau melupakan kesalahan orang – orang yang pernah berbuat salah kepada kita. Sedangkan Orang yang suka memaafkan orang lain adalah hasil dorongan keredhaan hatinya terhadap Allah. Dia memahami tentang dirinya sendiri sebagai insan yang bersifat serba kekurangan dan tidak sunyi dari melakukan kesalahan sama ada cara sedar atau tidak sedar. letakkanlah diri kita sebagai pesalah. Bagaimana rasanya perasaan dan diri kita jika kesilapan yang kita lakukan tidak mendapat maaf? Atau mungkin diri kita dilanda dengan sifat keegoan yang menyukarkan untuk memaafkan.

Sememangnya kita boleh mengawal hati dan diri kita menerusi akal namun jika hati tidak dibersihkan dimana ia telah dipenuhi karat – karat dosa pasti susah untuk memaafkan apatah lagi atas sifat kelemahan yang semulajadi pada diri kita kadang-kadang menjerumuskan kita ke dalam pujukan hawa nafsu.Lalu menjadikan perasaan kita menenggelamkan rasional dan tidak dapat membuat pertimbangan yang betul.

Ana bukan apa, terkesan dan terasa hiba serta pilu akan sikap segelintir sahabat - sahabat kita yang lalai dan alpa dalam proses untuk memaafkan. Menangguhkan kemaafan. Lalu ia mengundang perkara yang lain pula. Contohnya bermasam muka, tidak bertegur sape, murung dan banyak lagi perkara negatif yang berlaku. Kedua - dua pihak haruslah berlapang dada. Bersedia untuk memaafkan. Suatu perkara yang kita lupa dalam memaafkan.. Kuncinya adalah IKHLAS.. Inilah garis atau baseline untuk segala aktiviti yang kita lakukan. Ia dikatakan indicator dalam menterjemahkan keimanan kita. Ana bersyukur ada teman yang sentiasa menegur diri ana dalam memperbaiki diri. Mudahan rahmat Allah sentiasa bersama dengan mereka bahkan buat semua umat islam di bumi ini. Mudahan kita dianugerahkan sifat mahmudah dan tepelihara dari bersifat mazmumah. Insyaallah mulai hari ini kita belajar untuk memaafkan bermula dari perkara yang kecil.. Kita akan merasa nikmat kemaafan dan ketenangan dari sifat tersebut. Perbaikilah diri kita kerana Allah...


Wednesday, February 3, 2010

PESANAN UNTUK LELAKI

Conservation Plan for the Cook Inlet Beluga Whale (Delphinapterus leucas), October 2008
“Jangan engkau kahwini wanita yang enam, jangan yang ananah, yang mananah, dan yang hananah, dan jangan engkau kahwini yang hadaqah, yang baraqah dan yang syadaqah.”

  • Wanita Ananah: banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat memperalatkan sakit atau buat-buat sakit.
  • Wanita Mananah: suka membangkit-bangkit terhadap suami.Wanita ini sering menyatakan, “Aku membuat itu keranamu”.
  • Wanita Hananah: menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain, yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang lain.
  • Wanita Hadaqah: melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya untuk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya.
  • Wanita Baraqah: ada 2 makna, pertama yang sepanjang hari mengilatkan dan menghias mukanya, kedua dia marah ketika makan dan tidak mahu makan kecuali sendirian dan diasingkannya bahagianya.
  • Wanita Syadaqah: banyak cakap tidak menentu lagi bising.

Tuesday, February 2, 2010

TEMUDUGA TERBUKA

Perhatian : Temuduga Terbuka!!

DIANTARA GANJARAN LUMAYAN
1. Nikmat kubur
2. Perlindungan di Padang Mahsyar
3. Keselamatan Meniti Titian Sirat
4. Syurga yang kekal abadi

LOKASI TEMUDUGA : Di dalam kubur (alam barzakh)

KELAYAKAN :
- Anda tidak perlu bawa siji-sijil
- Anda tidak perlu bawa pingat
- Anda tidak perlu bawa wang atau harta(yg banyak
- Anda tidak perlu berparas rupa yg cantik, hensem atau berbadan tegap atau seksi (Anda cuma bawa dokumen asal Iman dan Amal)

PANEL/PENEMUDUGA : Mungkar dan Nakir (Bertauliah)
**Enam soalan utama yang mudah akan disoal.
1. Siapa Tuhan anda?
2. Apa Agama anda?
3. Siapa Nabi anda?
4. Apa Kitab anda?
5. Di mana Kiblat anda?
6. Siapa Saudara anda?

CARA MEMOHON : Anda cuma perlu menunggu penjemput Kami yang berkaliber untuk menjemput anda. Ia akan menjemput anda pada bila-bila masa saja (mungkin sekejap lagi). Ia akan berlembut kepada orang-orang tertentu dan akan bengis kepada orang-orang tertentu. Ia diberi nama Izrail.

"SEMOGA BERJAYA"

"SELAMAT MENJAWAB"

Nota: Soalan-soalan temuduga ini telah dibocorkan tapi hanya iman dan amal sahaja akan menentukan dapatkah kita menjawabnya. Marilah bersama-sama kita bersedia, menambahkan amal kita, moga-moga kita termasuk dalam golongan orang yang berjaya.

(Di ambil dari koleksi bahan dakwah)

Monday, February 1, 2010

Checklist hari ini..


Agaknya berapa lama masa yang kita guna untuk mencerminkan diri di cermin? terutamanya golongan hawa…? Hari ini mari kita berkomentar sesame kita dari hati ke hati. Bukan hati orang lain, tapi hati kita sendiri.
1.      Senyuman?
Semalam agaknya berapa kali kita telah melebarkan senyuman kita? tetapi ada had dan sempadanya.. Seyuman itu penawar duka, tanda kemesraan namun jangan keterlaluan.. Adakala senyuman di salah ertikan. Senyuman itu banyak jenisnya macam ragam manusia. Nilai lah senyuman anda semalam dan hari mendatang. Jadilah senyuman itu sedekah. Jadilah ia sebahagian hidup anda agar dapat menceriakan orang – orang lain namun INGAT ada had dan Sempadannya.. Senyuman vs ketawa? sama atau berbeza…?  Takkan lah sama.. Ketawa pun boleh namun ada hadnya juga. Macam had kelajuan membawa kenderaan. Ini kerana, ketawa tanpa had akan melalaikan. Ketawa berlebih-lebihan terasa sangat asing di hati kita. Tak percaya boleh wat kajian… Terasa hati perit dan sempit.. Mana taknya, banyak ketawa, banyak menangis di akhirat kelak..

2.      Kesalahan
Berapa ramai di antara kita hari ini atau semalam menilai atau mengimbau semula kesalahan – kesalahan yang di lakukan semalam? Menginsafi setiap detik kesalahan.. Sebelum mata terlena, pusing kanan, toleh kiri, sambil – sambil memikirkan kesilapan diri. Dosa – dosa yang dilakukan. Semak balik diri kita. Kot – kot tadi ada mengumpat sahabat kita di dalam hati. Puji tidak mengapa, ni yang masalah benci sambil menyumpah kawan dalam peti hati. Itu yang menjadikan hati bertambah beban dengan titik hitam. Jika lama – lama kita simpan dan pertambahkan titik hitam ni, apa jadi agaknya? Conformlah hitam hati kita. gelap gelita. Mana ada cahaya nak terang. Maka matilah hati.. Perkara ini jika kita wat sambil lewa dan tidak ada etika untuk menjaga hati, berbahaya untuk masa akan datang. Hati tempat letaknya takwa, letaknya iman, letaknya diri dan jiwa kita. Bahkan banyak lagi benda interesting yang melibatkan hati. Akan dibincangkan di lain waktu dan masa. So wat checklist untuk diri sendiri secara peribadi. Untuk menyemak kembali entry hati kita. Bersihkan diri hati kita dari kotoran duniawi.
 “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri,
dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya
pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”
 (QS: Al A’rof: 23)

3.      Sabar
Kita selalu pujuk orang lain bersabar jika ada diantara teman kita ditimpa musibah. Tetapi persoalanya sekarang sejauh mana kita bersabar jika hal yang sama menimpa diri kita. Pendek kata kita suka berteori je banyak.. Tepuk dada tanyalah iman.. Namun syukurilah nikmat sabar itu. Jika kita teruji atau diuji senyumlah wahai teman. Jangan berduka. Berbahagialah wahai temanku. Memang perit namun manisnya jika kita dapat bersabar.


“Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’.”
(QS: Al Baqarah:155 - 156)

 
Terpulanglah bagaimana kalian melihat diri kalian.. Yang penting, sama - samalah kita bermuhasabah diri. Salinglah kita lengkap melengkapi.. Jika teman - teman berbahagia, ana lagilah berbahagia dengan kebahgiaan teman - teman.. Esok hari mendatang pasti berbeza dari ini. Jangan biarkan diri kita terperangkap dengan masa - masa silam yang mungkin dikala itu kejahilan telah menghambat diri kita. Ayuhlah kita berubah agar menjadi hambaNYA yang beriman dan bertaqwa. Jika tika ini ada niat untuk berubah menjadi lebih baik dari hari ini, bersegeralah melakukan perubahan. Janganlah ditangguh - tangguh untuk berbuat baik, apatah lagi amal solehmu...Kita tidak tahu jaminan usia kita ini. Entah esok latau usa...tidakpun seketika lagi.. Hayatilah, renungilah dirimu sedalam - dalamnya.. Tiada siapa dapat memaksa dirimu melainkan dirimu jua..Bukan diriku tetapi hanyalah dirimu. Mudahan Allah permudahkan usaha kita untuk menjadi lebih baik..InsyaAllah..





LinkWithin

Related Posts with Thumbnails