Sejak malam yang lalu dan malam tadi, terasa sukarnya untuk saya melelapkan mata. Banyak perkara yang kusut di minda ini. Banyak sudah berlaku perubahan pada diri ini. Astagfirullah.. “Tetapkan aku pada jalanMU ya Allah..”
Keletihan sangat terasa, sehingga mata sudah tidak mampu terlena. Namun, hakikatnya bukan mata yang lelah, tetapi “HATI’’
Segala urusan duniawi seakan mengalahkan keinginan untuk lebih mendekat kepada Yang Maha Esa. Ibadah sunnah sudah semakin jarang dijamah, ibadah fardhu sekadar menggugurkan kewajiban seorang hamba. Hidup terasa semakin kosong.. Sepanjang malam, terdetik di hati sampai bila harus begini. Bila lagi? Sejak peristiwa itu, hati terus terasa lalai. Jiwa memberontak. Takutnya kufur di jalanNYA.. Amat takut, jika mati dalam keadaan hati lalai mengingatiNYA.
“Ya Allah tunjukkan aku kembali ke jalanMu, jalan yang penuh dengan ketenangan dan kelembutanMu”
“Berdzikir aku, diiringi rasa menjelang pagi. Kuadukan semua masalah hidup, kepada sang Pemberi Hidup, kepada sang Pemberi Kemuliaan, kepadaMu yang Maha Pemberi Rezeki.
Dalam sekejap segala kegundahan mula luput bersama air mata yang kejatuhan. Dalam keheningan pagi, tafakur sendirian,…. kuperolehi kedamaian.
Hambamu yang merasa sederhana, kini merasa kaya akan kurniaMu. Hambamu yang merasa fana, kini merasa berhias mutiara kasihMu. Hambamu yang dhuafa, Kini merasa penuh dengan rahmatMu.
Ketika azan subuh mula kemundang, Semangat untuk berubah dan jihad melawan nafsu semakin menebal. “ Beri kan kekuatan padaku untuk menawan kota nafsu ini dengan jihad sebenarnya Ya Allah….”
Sebuah rahsiaMu telah terkuak di pagi ini.
Tiada lagi mimpi, bayangan, atau angan – angan…
Selamat tinggal!!!
